Teknologi Pembelajaran



BAB I
PENDAHULUAN
        Teknologi Pembelajaran merupakan suatu bidang kajian khusus, ilmu pendidikan dengan objek formal “belajar” pada manusia secara pribadi atau yang tergabung dalam suatu organisasi. Belajar tidak hanya berlangsung dalam lingkup lembaga pendidikan ataupun pelatihan, tetapi  juga pada organisasi, misalnya keluarga, masyarakat, dunia usaha, bahkan pemerintahan. Belajar bukan hanya dilakukan oleh dan untuk individu, melainkan oleh dan untuk kelompok, bahkan oleh organisasi secara keseluruhan. Belajar dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan pada siapa saja, mengenai apa saja, dengan cara dan dari sumber apa saja yang sesuai dengan  kondisi dan keperluan dan kebutuhan. Oleh karana itu teknologi pembelajaran berupaya untuk merangsang dan menumbuhkan belajar.
        Tujuan utama teknologi pembelajaran adalah untuk memecahkan masalah belajar atau mamfasilitasi  kegiatan pembelajaran. Teknologi  pembelajaran sebagai perangkat lunak yang berbentuk cara-cara yang sistematis dalam memecahkan masalah semakin canggih dan mendapat tempat secara luas dalam dunia pendidikan. Dengan demikian, aplikasi praktis teknologi pembelajaran dalam pemecahan masalah belajar mempunyai bentuk konkret dengan adanya sumber belajar yang menfasilitasi peserta didik untuk belajar.









BAB II
PEMBAHASAN.
A.   Pengertaian Teknologi Pembelajaran.
           Menurut raudatul jannah dalam bukunya media pembelajaran mengatakan bahwa teknologi pembelajaran adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi dimana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.[1]
           Sedangkan definisi silber 1970 menjelaskan bahwa teknologi pembelajaran adalah pengembangan komponen sistem pembelajaran (pesan, orang, bahan, alat, tekhnik, dan latar) serta pengelolaan usaha pengembangan (organisasi dan personel) secara sistematis, dengan tujuan untuk memecahkan masalah belajar.[2]
        Unsur-unsur yang terlibat dalam teknologi pembelajaran yaitu:
1.      Pesan.
Adalah informasi / ajaran yang disampaikan oleh seseorang, termasuk kelompok pesan yaitu: materi pelajaran yang diajarkan kepada siswa oleh pihak guru.
2.      Orang.
Adalah mereka yang bertindak sebagai pengolah dan penyaji pesan, misalnya guru, dosen, siswa dan sebagainya.
3.      Bahan / materi.
Adalah perangkat lunak yang dapat dijadikan penyampaian pesan yang dapat disajikan kepada siswa melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri, misalnya slide, majalah,buku modul.
4.      Alat
Adalah perangkat keras yang digunakan untuk menyampaikan yang tersimpan didalam bahan yang termasuk bahan ialah: OHP, Pesawat Radio, Telivisi, LCD, dan sebagainya.
5.      Teknik.
Adalah prosedur atau panduan serta acuan yang dipersiapkan untuk penggunaan bahan, peralatan, orang serta lingkungan untuk penyampaian pesan misalnya: cara belajar siswa aktif, keterampilan proses, mastery learning, ceramah, tanya jawab, demonstran dsb.
6.      Lingkungan.
Adalah segala sesuatu yang berada disekitar siswa atau sekolah, baik yang berbentuk fisik, contohnya gedung sekolah, laboraturium, perpustakaan, PSB,studio, aula, mesium, taman. maupun lingkungan non fisik seperti perangan, sirkulasi udara, suasana belajar.[3]
B. Kawasan Teknologi Pembelajaran.
           Aplikasi teknologi dalam pendidikan mengakibatkan timbulnya kebutuhan untuk menganalisis proses pendidikan dan latihan kedalam komponen-komponen kegiatan-kegiatan atau tugas-tugas, itu adalah unit pekerjaan yang dilakukan seseorang atau mesin yang dapat diamati dan diukur serta memberikan hasil yang segera. Apabila digabungkan dengan kegiatan lainnya akan membantu tercapainya tujuan secara langsung.[4]
           Berasarkan perkembangannya dalam bidang teknologi, pendidikan dan disiplin ilmu lainya yang relevan sebagai landasan teknologi pembelajaran, kemungkinan kedepan jumlah kawasan beserta kata gorinya akan semakin berkembang, oleh karena itu, berikut ini akan diuraikan kelima kawasan tersebut, yaitu:
1.  Kawasan Desain.
           Kawasan teknologi pembelajaran adalah desain atau perancangan yang mencakup penerapan berbagai teori, prinsip dan prosedur dalam melakikan perencanaan suatu program atau kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara sistematis dan sistemis, kawasan desain menurut seels dan richey (2000131) dapat dilukiskan sebagai berikut:

        Kawasan desain
1.      Desain Sistem Pembelajaran.
2.      Desain Pesan.
3.      Strategi Pembelajaran.
4.      Karakteristik Peserta Didik.

           Yang dimaksud dengan desain disini adalah proses untuk menentukan kondisi belajar dengan tujuan untuk menciptakan strategi dan produk. Kawasan desain ini meliputi 4 cakupan, yaitu:
1.      Desain Sistem Pembelajaran.
           Yaitu prosedur yang terorganisir dan sistematis untuk penganalisis, perancangan, pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian. Dalam desain sistem pembelajaran, proses sama pentingnya dengan produk, sebab kepercayaan atas produk berlandaskan pada proses. Pembelajaran yang berkualitas dapat diwujudkan, bila mana proses pembelajaran direncanakan dan dirancang dengan matang dan seksama, tahap demi tahap dan proses demi proses.
2.      Desain Pesan.
           Yaitu perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim dan penerima dengan memperhatikan prinsip-prinsip perhatian, persepsi, dan daya tangkap. Fleming dan Levie (1993) membatasi peran  pada pola-pola isyarat atau simbol yang dapat memodifikasi perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor.
3.      Strategi pembelajaran.
        Strategi pembelajaran berkenaan dengan pendekatan pembelajaran dalam mengelola kegiatan pembelajaran untuk menyampaikan materi atau isi pelajaran secara sistematis, sehingga kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai oleh peserta didik secara Efektif dan Efesien.
4.      Kareteristik Peserta Didik.
           Yaitu aspek latar belakang pengalaman peserta didik yang mempengaruhi terhadap efektivitas proses belajarnya.

2.  Kawasan Pengembangan.
           Kawasan teknologi pengembangan berikutnya adalah pengembangan yang berarti proses penerjamahan spesipikasi desain kedalam bentuk fisik, kawasan pengembangan mencakup pengembangan teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi berbasis komputer dan multimedia.
a.Teknologi Cetak.
           Teknologi cetak adalah cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan, seperti buku-buku bahan bahan visual yang statis, terutamamelalui pencetakan mekanis atau fotografis. Teknologi ini juga menjadi dasar untuk pengembangan  dan pemanfaatan dari kebanyakan bahan pembelajaran lain. Hasil teknologi ini berupa cetakan.
           Bahan belajar cetak dominan menggunakan bahasa, ragam bahasa yang digunakan hendaknya sederhana, komunikatif, dan interaktif, sedangkan informasi yang disampaikan dengan bahasa cendrung bersifat abestrak. Bila bahasa yang dipakai kurang menarik dan sulit dicerna, tentu peserta didik akan bosan. Untuk menghindari yang abstrak, perlu digunakan visual. Visualisasi ini dapat berbentuk gambaran, foto, likisan, bagan, diagram, grafik, skema, flowchart, ilustrasi, kartun, dan tulisan hias.
           Pemanfaatan media cetak ini sangat fleksibel, fleksibelitas pemanfaatan media cetak ini mencakup fleksibelitas tempat (dapat digunakan dimana saja) waktu (kapan saja) wujud (buku materi pokok, buku pelajaran) jenis cetak (tulisan, gambar,dan lain-lain) serta kemampuan untuk di padukan atau di integrasikan dengan media lain, seperti program audio dan video.[5]
b.     Teknologi  Audiovisual.
           Yaitu cara memproduksi dan menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronek untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pengajaran melalui audio visual bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti tipe recorder, dan film.[6]
c. Teknologi Berbasis Komputer.
           Teknologi berbasis komputer merupakan cara-cara memproduksi dan menyampaikan bahan pelajaran dengan menggunakan perangkat yang bersumber dari  pada mikroprosesor. Pada dasarnya, teknologi berbasis komputer menampilkan informasi kepada peserta didik melalui tayangan dilayar monitor.
d.      Multimedia.
           Multimedia atau teknologi terpadu merupakan cara untuk memproduksi dan menyampaikan bahan belajar dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan kompuiter. Dengan kata lain, komputer multi media adalah sebuah komputer yang dilengkapi dengan perangkat keras dan lunak sehingga memungkinkan data berupa teks, gambar, animasi, suara dan vidio dapat dikelola. Keistimewaan yang ditampilakan oleh teknologi, multimadia, khususnya dengan menggunakan komputer dengan spesifikasi tinggi, yakni ada interaktivitas peserta didik yang tinggi dengan berbagai macam sumber belajar.

3.  Kawasan Pemanfaatan.
           Adalah tindakan menggunakan metode dan model instruksional, bahan dan peralatan medai untuk meningkatkan suasana pembelajaran, misalnya bagaimana suatu film diperkenalkan atau ditindak lanjuti dan dipolakan sesuai dengan bentuk belajar yang diinginkan.

4.  Kawasan Pengelolaan.
        Pengelolaan meliputi pengendalian teknologi pembelajaran melalui perencanaan pengerganisasian, pengkordinasain dan supervisi. Kawasan pengelolaan bermula dari administrasi pusat media, program media, dan pelayanan pemanfaatan media.
        Teknologi pendidikan secara konseptual dapat berperan untuk membelajarkan manusia dengan pengembangan dan atau menggunakan aneka sumber belajar, yang meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam dan lingkungan, sumberdaya peluang atau kesempatan, serta dengan meningkatkan efektivitas dan efesiensi sumber daya pendidikan.
Dengan demikian, teknologi pembelajaran berperan dalam upaya pemecahan masalah pendidikan dan pembelajaran dengan cara
1.      Memadukan berbagai macam pendekatan dari bidang ekonomi, manajemen, psikologi,  rekayasa dan lain-lain secara sistematis.
2.     Memecahkan masalah belajar pada manusia secara menyeluruh dan serempak, dengan memperhatikan dan mengkaji semua kondisi dan saling berkaitan diantaranya.
3.     Menggunakan teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu memecahkan masalah belajar.
4.     Timbulnya daya lipat atau efek sinergi, diaman penggabungan pendekatan dan atau unsur-unsur yang memiliki nilai lebih dari sekedar penjumlahan. Demikian pula pemecahan secara menyeluruh dan serempak akan mempunyai nilai lebih dari pada memecahkan masalah secara terpisah.
        Peranan teknologi pendidikan dalam memecahkan masalah pendidikan dan pembelajaran, khususnya dalam perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan, melalui:
a.     Penerapan prosedur pengembangan pembelajaran dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan perangkat pendidikan lain, contohnya seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b.     Penerapan prosedur pengembangan pembelajaran dalam penyusunan bahan belajar, modul, buku, teks, atau buku elektronik (e-book).
c.      Penerapan metode pembelajaran yang lebih menekankan kepada penerapan teori-teori belajar mutakhir, seperti teori belajar konstruktivisme dan paradigma baru pendidikan lainya.
d.     Mengembangkan dan memanfaatkan berbagi jenis media yang sesuai dengan kebutuhan dan dengan mengindahkan prinsip-prinsip pemanfaatannya secara efektif dan efesien.
e.      Mengembangkan strategi pembelajaran untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan ( PAKEM).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
A.   Pengertaian Teknologi Pembelajaran.
           Menurut raudatul jannah dalam bukunya media pembelajaran mengatakan bahwa teknologi pembelajaran adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi dimana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.
           Sedangkan definisi silber 1970 menjelaskan bahwa teknologi pembelajaran adalah pengembangan komponen sistem pembelajaran (pesan, orang, bahan, alat, tekhnik, dan latar) serta pengelolaan usaha pengembangan (organisasi dan personel) secara sistematis, dengan tujuan untuk memecahkan masalah belajar.
     B. Kawasan Teknologi Pembelajaran.
           Aplikasi teknologi dalam pendidikan mengakibatkan timbulnya kebutuhan untuk menganalisis proses pendidikan dan latihan kedalam komponen-komponen kegiatan-kegiatan atau tugas-tugas, itu adalah unit pekerjaan yang dilakukan seseorang atau mesin yang dapat diamati dan diukur serta memberikan hasil yang segera. Apabila digabungkan dengan kegiatan lainnya akan membantu tercapainya tujuan secara langsung.
           Berasarkan perkembangannya dalam bidang teknologi, pendidikan dan disiplin ilmu lainya yang relevan sebagai landasan teknologi pembelajaran, kemungkinan kedepan jumlah kawasan beserta kata gorinya akan semakin berkembang, oleh karena itu, berikut ini akan diuraikan kelima kawasan tersebut, yaitu:
1.  Kawasan Desain.
2.  Kawasan pengembangan.
3.  Kawasan pemanfaatan.
4.  Kawasan pengelolaan.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjan, Nana. Dan Rifa’i, Ahmad, Tekhnologi pengajaran. Bandung: Sinar Baru
        Algensindo. 2001
Jennah, Raudhatul. Tekhnologi Pengajaran. Banjarmasin : Antasari Press. 2009.
Warsita, bambang, Tekhnologi Pembelajaran Landasan Dan Aplikasi. Jakarta : Rineka
         Cipta. 2008
Darwinsyah., Perencanaan Siatem Pengajaran PAI. Jakarta: Galing  Persada Press. 2009
Arsyad.Azhar., Media Pengajaran. Jakarta: PT Raja Grafind


[1] Roudatul jannah. Media pembelajaran . Banjarmasin: Antasari Press. 2009. Hal 11

[2] Bambang warsita. Tekhnologi Pembelajaran Landasan Dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta. 2008. Hal 15

[3] Darwinsyah. Perencanaan Sistem Pengajaran PAI. Jakarta : Galing Persada Press.2009 hal: 120.
[4] Nana sudjanah dan Ahmad Rifa’i. Teknologi Pengajaran. Bandung : Sinar Baru algensindo, 2001 hal: 50.
[5] Bambang warsita. Tekhnologi Pembelajaran Landasan Dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta. 2008. Hal: 28-29.
[6] Azhar Arsyad. Media pengajaran. Jakarta PT Raja Grafindo Persada. 2000 hal 30.

1 Response to "Teknologi Pembelajaran"

Fannee mengatakan...

Bukannya Teknologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran itu beda? Yang dijelaskan di sini lebih ke tekpend ...

Posting Komentar